Burung, demikian nama akrabnya, merupakan anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu, sayap, dan sebagian besar memiliki kemampuan untuk terbang. Burung merupakan inspirasi bagi manusia untuk menciptakan pesawat terbang. Burung merupakan hewan yang indah dan karenanya banyak dipeliharan manusia untuk memenuhi kebutuhan baik itu diambil telur,bulu, daging, untuk keperluan kesenangan (kicau burung, adu balap, adu berkelahi, dsb) serta kegiatan ekowisata (bird watching).
Ilmu yang mempelajari tentang burung disebut Ornithologi. Binatang disebut sebagai burung apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sebagian besar tubuhnya ditutupi bulu.
2. Terdapat 2 pasang anggota badan, 1 pasang anterior menjadi sayap, dan 1 pasang posterior menjadi kaki untuk berjalan/mengais (Galliformes & Ciconiiformes), mencakar (Falconiformes & Strigiformes) atau berenang dengan selaput pada jari kaki (Pelecaniformes & Anseriiformes). Masing-masing kaki memiliki 4 jari kaki.
3. Rangkanya halus, kuat, dibentuk dari tulang sejati. Mulutnya merupakan suatu tonjolan berupa paruh (dari zat tanduk), tidak ada gigi, leher yang fleksibel.
4. Jantung terdiri dari 4 ruang (2 atrium dan ventrikel yang terpisah).
5. Respirasi oleh paru-parudan berhubungan dengan kantung-kantung udara.
Taman Nasional Komodo selain menjadi habitat satwa purba komodo, juga merupakan habitat bagi burung-burung. Tercatat ada sekitar 77 jenis burung menggantungkan hidupnya di Taman Nasional Komodo (data RPTN 2000). Aktifitas burung-burung yang ada di Taman Nasional Komodo berdasarkan waktu ada yang diurnal (aktif di malam hari) dan ada pulayang nocturnal (aktif di malam hari). Ada yang mencari makan di wilayah perairan (seperti burung elang laut, elang bondol, itik laut, dsb), dan ada pula yang mencari makan di wilayah daratan (burung gosong, burung kakatua jambul kuning, dsb).
BENTUK KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Beberapa waktu yang lalu, masyarakat terutama yang tinggal di daerah Jawa Timur digemparkan oleh serangan ulat bulu yang jumlahnya bisa mencapai jutaan. Pohon-pohon dimana-mana diserang oleh ulat bulu dan karena jumlahnya yang sangat banyak, sampai masuk ke dalam rumah. Keberadaan ulat yang terlalu banyak juga dapat merusak tanaman pertanian dan perkebunan, bahkan juga tanaman kehutanan. Namun, sebenarnya lingkungan mampu memproteksi diri dalam bentuk keseimbangan alam. Di saat kondisi keseimbangan ekosistem rantai makanan terganggu, maka akan berakibat pada meledaknya suatu populasi karena tidak ada pemangsanya.Kembali lagi ke masalah burung, serangan ulat bulu tersebut dimungkinkan karena adanya pergeseran cuaca yang menyebabkan telur kupu-kupu tidak menetas dan menetas secara bersamaan dalam jumlah yang sangat banyak, sementara predatornya sendiri yaitu burung yang memakan ulat tersebut sudah banyak di tangkap manusia untuk kesenangan.
Burung mempunyai peranan yang sangat penting di dalam mengendalikan lingkungan. Manfaat burung di alam bagi kehidupan atau yang sering disebut sebagai fungsi ekologi burung adalah sebagai berikut :
1. Berperan dalam proses ekologi (sebagai penyeimbang rantai makanan dalam ekosistem), bahkan bisa juga berfungsi sebagai bioindikator perubahan lingkungan.
2. Membantu penyerbukan tanaman, khususnya tanaman yang mempunyai perbedaan antara posisi benang sari dan putik.
3. Sebagai predator hama (serangga, tikus, ulat, dsb.)
4. Penyebar/agen bagi beberapa jenis tumbuhan dalam mendistribusikan bijinya.
5. Sebagai bahan penelitian, pendidikan lingkungan, dan objek wisata melalui kegiatan ekowisata bird watching.
KEPENTINGAN KONSERVASI
Semua burung yang ada di Taman Nasional Komodo dilindungi. Burung-burung tersebut bersama dengan sumber daya alam hayati yang ada di Taman Nasional Komodo merupakan bentuk ekosistem hidupan liar yang seimbang. Keberadaan burung gosong di Taman Nasional Komodo sangat berkaitan erat dengan konservasi komodo karena sebagian besar sarang komodo memanfaatkan sarang gundukan burung gosong. Burung-burung yang ada di Taman Nasional Komodo ada yang berfungsi sebagai predator (Elang laut, elang flores, alap-alap), dan ada juga yang berfungsi sebagai penyerbuk (burung madu), dll. Karena burung memiliki peranan penting di dalam kehidupan, maka untuk kepentingan penelitian semua burung yang ada di kawasan Taman Nasional dilindungi untuk kepentingan konservasi dan Taman Nasional Komodo berperan sebagai laboratorium alam.
KEPENTINGAN EKOWISATA
Bentuk-bentuk pemanfaatan burung yang diperbolehkan di Taman Nasional Komodo adalah untuk kepentingan ekowisata bird watching yaitu kegiatan pengamatan terhadap burung yang dilakukan di alam terbuka, aspek yang diamati mulai dari identifikasi jenis berdasarkan morfologi, identifikasi lewat suara, behaviour, populasi, distribusi, dsb. Kegiatan pengamatan burung merupakan kegiatan menikmati keindahan burung baik morfologi maupun suaranya secara langsung di alam bebas dan merupakan bentuk penghargaan kita dengan alam dan antar sesama makhluk hidup. Kegiatan pengamatan burung di setiap daerah untuk setiap jenis burung berbeda-beda dan bisa dikaitkan dengan fungsi olah raga.
Kegiatan pengamatan burung erat kaitannya dengan olah raga. Seorang pengamat burung cenderung untuk bergerak mencari objek yang kerap kali dilakukan dengan berjalan kaki. Sambil mengamati burung, tanpa terasa kita bisa berjalan dan cukup untuk mengeluarkan keringat serta melatih otot kaki. Waktu terbaik mengamati burung adalah pada saat burung aktif yaitu pukul 06.00-10.00, saat di mana udara masih terasa segar. Pengamatan juga biasa dilakukan pada sore hari ketika sinar matahari sudah tidak begitu terik menyengat.
Untuk mengamati burung jenis tertentu yang bersarang di tebing atau di pohon-pohon yang tinggi seperti melihat aktifitas anak burung elang atau yang lainnya yang masih berada di sarang burung elang ataupun yang lainnya, kegiatan pengamatan burung seperti ini menjadi kegiatan olah raga yang cukup menantang dan berbahaya, karena di dalam aktifitasnya menggunakan tali untuk repling ataupun harus memanjat pohon yang cukup besar dan tinggi untuk melihat aktifitas burung dan ini cukup berbahaya andaikata tidak memiliki keahlian tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Komodo, Buku 1 : Managemen Pengelolaan. Balai Taman Nasional Komodo. Labuan Bajo.
Anonim. 2000. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Komodo, Buku 2 : Data dan Analisis. Balai Taman Nasional Komodo. Labuan Bajo.
Anonim. 2000. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Komodo, Buku 3 : Rencana Pengelolaan. Balai Taman Nasional Komodo. Labuan Bajo.
Anonim, 2010. Pengamatan burung (Bird watching) hobby baru yang menantang. http://eastjavaecotourism.wordpress.com/2010/06/04/pengamatan-burung-bird-watching-hobby-baru-yang-menantang/
Deriramdhani. 2008. Burung & Dasar-dasar Birdwatching. http://deriramdhani. wordpress.com/2008/02/27/burung-dasar-dasar-birdwatching/
Ahira, Anne. 2011. Pelestarian Jenis Burung Indonesia. http://www.anneahira.com/jenis-burung.htm