Senin, 25 April 2011

Antara Sarang Komodo dan Sarang Burung Gosong


Biawak komodo merupakan kadal terbesar yang sebarannya di Taman Nasional Komodo saat ini terbatas  di empat pulau dalam populasi terpisah yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Nusa Kode, dan Gili Motang. Komodo berkembang biak dengan bertelur. Telur-telur tersebut diletakkan di sarang. Tipe sarang komodo sendiri ada 3 jenis, yaitu sarang gundukan tanah, sarang di tebing dan sarang tanah. Sarang komodo dinyatakan aktif apabila ada aktifitas penggalian terbaru atau adanya pengamatan berulang oleh Komodo Betina terhadap darang dan sarang tidak aktif jika tidak terdapat aktifitas penggalian terbaru selama musim bersarang. Penyebaran sarang komodo di kawasan Taman Nasional Komodo biasanya berada di lembah-lembah yang merupakan hutan gugur terbuka. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh San Diego (2003), menyatakan bahwa 62 % sarang yang digunakan oleh komodo untuk bertelur adalah sarang gundukan, 19 % berupa sarang bukit, dan 19 % berupa sarang permukaan tanah. Sarang gundukan adalah tipe sarang yang berupa gundukan tanah dan biasanya berupa sarang dari burung gosong yang dimanfaatkan oleh Komodo Betina untuk bertelur. Sarang permukaan tanah adalah jenis sarang komodo yang digali oleh komodo sendiri di atas permukaan tanah yang relatif rata. Begitu juga dengan sarang tebing, merupakan tipe sarang komodo yang digali sendiri oleh komodo di tebing yang lereng.
Burung gosong kaki merah merupakan salah satu kekayaan fauna yang dimiliki oleh Taman Nasional Komodo. Burung gosong kaki merah di Taman Nasional Komodo tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Gili Motang. Burung gosong berkembang biak dengan bertelur dan menetaskan telurnya dengan menanamkan telurnya di sarang tanah yang dibuatnya dengan model gundukan tanah. Sarang burung gosong ini cukup besar dan berdiameter sampai 2 meter dengan ketinggian bisa mencapai 2 meter. Sarang gundukan ini merupakan salah satu sumber penting untuk komodo betina dimana hasil penelitian dari San Diego (2003) menunjukkan bahwa 62 %  sarang komodo betina memanfaatkan sarang burung gosong sebagai tempat untuk meletakkan telurnya. Antara komodo dan burung gosong merupakan bentuk simbiosis parasitisma dalam hal penggunaan sarang gundukan. Mengingat mayoritas komodo betina menggunakan sarang burung gosong sebagai tempat untuk bertelur, maka kelestarian dari komodo secara tidak langsung bergantung dari kelestarian dari burung gosong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar